Sabtu, 30 Juni 2012


#Cara melihat wanita#

1. DILIHAT DARI CARA
BERJALANNYA
Wanita yang sudah tidak perawan
akan terlihat kalau dia sudah tidak
perawan lagi saat wanita itu berjalan
sambil menggendong anaknya. Itu
sudah jelas kalau wanita itu
sudah tidak perawan lagi
2. SELALU MENGHINDAR SAAT
DITAKSIR COWOK
Bisa dibedakan mana yang
perawan, mana yang tidak
perawan lagi saat kita para cowo
menyatakan cinta pada
seorang wanita, tapi suaminya
datang sambil marah-marah sama
kita. Itu sudah dipastkan kalau
wanita itu sudah tidak perawan lagi.
Ingat, jauhi wanita itu kalau kamu
tidak mau babak belur dipukulin
sama suaminya
3. DILIHAT DARI BENTUK
TUBUHNYA
Bentuk tubuh seorang wanita juga
bisa menentukan kalau dia masih
perawan atau tidak. Jika perutnya
terlihat mendadak buncit dalam
beberapa bulan, itu sudah jelas
sekali kalau wanita itu sudah tidak
perawan lagi
4. DILIHAT DARI LEHERNYA
Kalau yang satu ini, kita harus teliti
memperhatikan leher wanita
sebelum dijadikan pacar, siapa tau
wanita itu sudah tidak perawan lagi
jika terdapat tonjolan pada leher
bagian depan wanita itu. Berarti
wanita itu tidak perawan karena bisa
dipastikan dia bukan wanita, tapi
WARIA
6. DILIHAT DARI DADANYA
Dada seorang wanita sangat
menentukan kalau dia masih
perawan atau tidak. Dan dibutuhkan
nyali besar untuk melakukannya.
Jika dada wanita kita pegang terasa
agak keras dan berbulu, itu
tandanya dia bukan wanita,
melainkan laki laki
7. DILIHAT DARI NAMANYA
Kalau ada seorang wanita yang
bernama Gadis, maka
cepat nikahi wanita itu. Rugi banget
kalau sampe diduluin
orang, kan enak tuh kalau kita nanti
sudah tua, istri kita nanti disebut
Gadis. Keren kan...
8. DILIHAT DARI CARA DIA
MEMBACA
Saking seriusnya membaca
postingan ini, dia baru sadar
kalau nomer 5 tidak ada
9. DILIHAT DARI CARA DIA KALAU
SUDAH MEMBACA
Sadar kalau nomer 5 tidak ada, dia
langsung liat keatas
dan berkata "Oh iya nomer 5 tidak
ada" abis itu nyengir
deh
10. Cewe yang masih perawan akan
berkomentar setelah membaca
postingan ini...

Jumat, 29 Juni 2012


Kisah 1001 Kelereng

Posted by ADMIN on Saturday, June 30 2012
kumpulan cerita motivasi kehidupan,motivasi diri,motivasi dalam kerja,motivasi islami,motivasi anak,motivasi berprestasi,motivasi inspirasi,motivasi disiplin,motivasi bisnis,tips motivasi,kata kata motivasi,puisi motivasi,sosok motivasiMakin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil “Tom”. Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.


“Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat”.

Ia melanjutkan : “Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku”.

Lalu mulailah ia menerangkan teori “seribu kelereng” nya.” Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting”.

“Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini”, sambungnya, “dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati”.

“Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya”.

“Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu”.

“Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi”.

“Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!”

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

“Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan”. “Lho, ada apa ini…?”, tanyanya tersenyum. “Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial”, jawabku, “Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.”

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Dikutip dari Indonesian groups

Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ?

Apakah ……..
kesedihan
keraguan
kebosanan
rasa marah
putus asa
hambatan
permusuhan
pesimis
kegagalan ?

ataukah …….
kebahagiaan
kepercayaan
antusias
cinta kasih
motivasi
peluang
persahabatan
optimis
kesuksesan ?

Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.